KBRN, Jakarta : Peluang biomassa kayu di Indonesia cukup menjanjikan, sebagai salah satu solusi tantangan krisis energi nasional.
Kayu dari sumber daya hutan yang berkelanjutan, dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar solid atau padat, bahan bakar cair, maupun dibuat menjadi gas.
Andreas Dewatmoko, salah satu deklarator Masyarakat Pegiatan Biomassa Energi Hutan Indonesia (MPBEHI) mengungkapkan, secara kuantitas jumlah biomassa kayu di Indonesia belum dapat dihitung, namun secara perkiraan kasar dapat mencapai 30 juta ton.
“Secara perkiraan kasar, total 30 juta ton dapat dihasilkan secara sustainable. Artinya bukan hutan yang sudah ada digunduli, bukan, tetapi ditanam, dipanen, diproses, dijadikan bahan bakar tersebut, secara berkelanjutan,” jelasnya kepada Radio Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Andreas mengungkapkan, beberapa kendala untuk mengembangkan energi terbarukan dari biomassa kayu, yakni kendala lahan, sumber daya manusia dan permodalan.
“Kendalanya, pertama, lahan. Dari sisi pemerintah, kementerian pasti bilang oh kita siap sekian banyak lahan, tapi di lapangan, kenyataannya tumpang tindih, ada klaim misalnya dari masyarakat. Jadi pengusaha yang mau masuk itu menunggu bahwa lahan itu sudah matang.”
Kendala kedua, lanjutnya, penguasaan teknologi atau sumber daya manusia yang menguasai teknologi pemanfaatan biomassa kayu tersebut.
“Teknologi kita bisa beli dari luar negeri, tetapi orang yang untuk mengoperasikan sistem itu kan tidak bisa diambil dari pinggir warung, harus disekolahkan dulu, di training dulu, mengerti bagaimana menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau meledak. Limbahnya juga harus ditangani.”
“Ketiga, permodalan. Permodalan ini kalau memang bisa diselesaikan dengan kebijakan subsidi bbm dialihkan untuk peningkatan kapasitas bio energi dalam negeri, alhamdulillah. Daripada kita mengeluarkan devisa keluar negeri, uang yang tadinya untuk beli minyak dari luar negeri, sekarang kita buat pengembangan teknologi, SDM, penataan lingkungan, tata niaganya di dalam negeri, sehingga besok-besok belinya dari dalam negeri saja bahan-bahan itu.”
Adapaun manfaat dari energi terbarukan biomassa kayu ini, diungkapkan Andreas, diantaranya dapat meningkatkan daya tahan nasional dan meningkatkan perekonomian masyarakat karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
“Manfaatnya, pertama, secara ekonomi, secara daya tahan, secara ketahanan nasional, kita tidak tergantung sama luar negeri. Kedua, kita juga mempunyai kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang terutama untuk di sektor penaman dan pemanenan produk kayu hutannya secara berkelanjutan tadi.”
Selain manfaat ekonomi, pengembangan biomassa kayu juga bermanfaat bagi lingkungan, khususnya penyerapan emisi CO2 yang merupakan penyebab terbesar perubahan iklim.
“Pohon yang ditanam untuk dihasilkan energinya nanti selama hidup kan dia menyerap CO2. Istilah bu Yetti (Staf Ahli Staf Ahli Menteri Kehutanan bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim) tadi jadi vacum cleaner,” ungkapnya.
“Jadi layak juga dibayari oleh internasional, kami kan sudah jadi paru-paru buat kalian, kalian tetap membuang polusi, kami disuruh menanam. Bayar dong upah jasa paru-parunya, bahwa nanti panen setiap berapa tahun sekali, toh tumbuh lagi, bukan artinya karena kita buat bahan bakar, terus hilang hutannya.”
Andreas menambahkan, saat ini energi biomassa kayu banyak dimanfaatkan perusahaan-perusahan asing, khususnya dari Korea.
“Ada beberapa perusahaan yang dimiliki asing, khususnya Korea, karena mereka tidak memiliki sumber bahan energi apapun, minyak nggak punya, batu bara nggak punya, kayu juga nggak punya. Jadi mereka datang ke Indonesia memohon izin ke pemerintah mengembangkan bahan bakar biomassa hutan”.
“Belakangn ini mereka mengolah wilayah hutan untuk dibuat menjadi hutan tanaman industri energi (HTI-e), ditanam dipanen, ditanam di panen, selama berapa tahun,” ungkap Andreas. (DS/Yus)
Sumber : http://rri.co.id/post/berita/97808/ruang_publik/kendala_dan_manfaat_energi_biomassa_kayu_di_indonesia.html
0 comments:
Post a Comment
Silakan memberikan komentar :) terimakasih sudah berkunjung ke forestforlife.web.id