Dr. Yetti Rusli, M.Sc |
Menurut dia, seseorang yang akan mengungkapkan mengenai kerusakan hutan di Indonesia harus bisa memahami karakter dan kondisi hutan di tanah air secara benar.
"Ada yang menyebut kita ini negara nomor tiga dalam penebangan hutan, dan Indonesia apa itu benar, apa dia paham hutan dan Indonesia. Sekarang ada yang bilang Indonesia jangan tebang pohon, tentunya tidak demikian," jelas Yeti dalam Seminar Nasional bertema Merajut Peradaban Melayu Masa Depan dan Perspektif Baru, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2012).
Dia menjelaskan,sepatutnya seseorang yang akan mengomentari hutan di Indonesia untuk bisa mempelajari karakteristik kehidupan masyarakat di tanah air yang memang dalam kehidupannya masih mengandalkan pohon dan sumber daya yang ada di hutan.
"Masyarakat kita ini masih banyak yang tinggal di hutan, dan tidak bisa mereka tidak menebang hutan. Yang terpenting itu kita menebang bukan merusak hutan, tidak mungkin kita tidak menebang," tukasnya.
Lebih lanjut dia menegaskan, selama ini Kemenhut juga selalu menjalankan program pengembalian fungsi hutan, salah satunya dengan melakukan penanaman pohon yang dilakukan dalam berbagai program.
"Padahal selama ini kita menanam dengan cepat mengembalikan hutan yang ada. Jadi tidak bisa tidak menebang yang tidak boleh adalah merusak," katanya lagi.
Oleh karenanya, dia menyayangkan jika ada yang mengatakan selama ini Indonesia terus melakukan penebangan hutan yang berimbas pada kerusakan lingkungan.
"Tidak begitu, kita selalu mengembalikan fungsi. Di dalam hutan ada saudara kita yang memang hidupnya menggunakan apa yang ada di sana, tidak bisa kita larang. Karena hutan obat bukan hanya untuk kita, tapi untuk mereka semua," pungkasnya.
(rsa)
Sumber :
http://m.sindonews.com/read/2012/12/26/15/700828/kemenhut-indonesia-bukan-negara-perusak-hutan
0 comments:
Post a Comment
Silakan memberikan komentar :) terimakasih sudah berkunjung ke forestforlife.web.id